Ada 1.000.000 pembaca Rss Feed sudah bergabung, Sudahkah anda?

Berbagi Kebaikan Untuk Kemaslahatan Ummat

Sabtu, 12 Mei 2012

Nasehat seorang guru kepada muridnya, saat akan mengajarkan bab Tauhid

Muridku yang kucintai, sebelum kita memulai kajian ini, perhatikanlah apa yang ingin aku wasiatkan.

Tulis, hafalkan dan amalkanlah pelajaran ini.

Inilah pelajaran yang sangat penting. Karena untuk memperjuangkan aqidah inilah para Nabi dan Rasul diutus Allah. Perjuangan yang telah dilanjutkan oleh seluruh pejuang Islam sepanjang masa. Semoga aku dan engkau termasuk di dalamnya. Karena Aqidah inilah mereka dimusuhi, diusir dan diperangi. Karena aqidah inilah mereka akan dikumpulkan di syurga kelak. Semoga aku dan engkau pula termasuk di dalamnya.

Jangan pernah kau gadaikan aqidahmu dengan apapun. Apalagi hanya dengan sekeping dunia yang hina. Jangan pernah lupakan bahwa asasmu bergerak adalah Islam. Hanya Islam. Tidak pernah yang lain.

Dengan kajian ini aku berharap, engkau memahami siapa kawanmu. Siapa lawanmu. Siapa yang harus kau cintai. Siapa yang harus kau jauhi.

Dengan kajian ini aku berharap, engkau memahami bahwa tugas kita di dunia ini hanyalah beribadah. Kita tidak disuruh selain beribadah. Ibadah yang berarti engkau menyembah Allah dengan ta'at, tunduk, patuh, pasrah kepada ketentuan Allah. Karena itu perhatikanlah niat ibadahmu. Berharaplah hanya kepada rahmat-Nya saat engkau beribadah, seperti halnya engkau takut dan cinta hanya kepada-Nya. Tidak selain kepada Allah.

Untuk itu dengan kajian ini aku berharap, engkau tidak memiliki ambisi apapun saat hidup di dunia ini, selain ambisi untuk mendapatkan rahmat dan cinta Nya, serta terlepas dari kebencian-Nya.

Muridku yang kucintai. Sungguh kemenangan perjuangan kita tidak ditentukan oleh akal dan usaha kita. Kemenangan da'wah ini hanya ditentukan dengan turunnya cinta Allah kepada kita. Karena itu baguskanlah ibadahmu, agar Allah mencintaimu. Ikutilah sunnah Nabimu, agar engkau mudah dan benar dalam ber'ibadah.

Muridku, jika engkau memahami yang aku ucapkan, legalah dadaku. Karena itu berarti aku telah sampaikan apa yang para Rasul dan Anbiyaa sampaikan.

Semoga Allah kumpulkan kita bersama nanti di syurga. Bersama dengan Nabi kita yang Mulia. Muhammad shallaLlahu 'alayhi wa sallam. Kita akan duduk bersama dengan beliau di samping telaga al-haudh. Meminum air dari telaga tersebut. Air telaga yang lebih putih daripada susu. Lebih manis daripada madu. Siapa yang meminumnya tidak akan haus lagi selama-lamanya. Dan saat itulah kita baru beristirahat.

Amin.

(Mengenang guru-guruku yang mengajarkan aqidah. Semoga Allah melindungi mereka semua. Mengokohkan keimanan mereka. Mengumpulkan kita dalam barisan pejuang aqidah, di dunia dan akhirat. Seakan-akan merekalah yang telah mengucapkan wasiat ini kepadaku.)

Komunitas Era Muslim (KEM),26 Mei 2011.